Translate

Minggu, 18 Oktober 2015

Perjalanan Sejarah Bahasa Indonesia

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat universal. Bahasa Indonesia menjadi identitas bangsa adalah hal yang harus dibanggakan. Selain sebagai alat komunikasi, Bahasa Indonesia menyatukan setiap perbadaan suku yang ada di Indonesia.
Bahasa Indonesia terbentuk dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang paling sering digunakan sebagai alat komunikasi di Nusantara. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terserap dari bahasa asing seperti bahasa Belanda, Arab, Inggris, dan lain-lain. Sejak zaman kerajaan dahulu di Indonesia, bahasa Melayu di pakai sebagai alat komunikasi. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antara suku bangsa, baik yang di dalam maupun di luar Nusantara.
Pada perkembangan tersebut mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan penggunaan bahasa Melayu oleh komunitas anak muda pada masa itu. oleh karena itu, para pemuda Indonesia menyadari peran bahasa Melayu dan menjadikannya Bahsasa Indonesia. Bahasa tersebut berperan penting dalam kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan kegiatan masyarakat pada umumnya.
Pada proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusi sebagai bahasa negara. kini, bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di daerah. Bahasa Indonesia menjadi salah satu hal yang harus di syukuri oleh bangsa Indonesia karena memudahkan dan mempersatukan perbedaan yang ada di Indonesia.  

B. Mengenal Lingua Franca

Lingua Franca berasal dari bahasa Latin yang artinya bahasa bangsa Franka. Bahasa bangsa Franka adalah sebuah istilah linguistik yang merupakan bahasa pengantar atau bahasa pergaulan di wilayah tertentu dan di wilayah tersebut terdapat penutur bahasa yang berbeda-beda. Misalnya batik, batik dapat dijadikan sebagai salah satu media pengantar (lingua franca).
Sejarah menjelaskan bahwa Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi telah memakai Bahasa Melayu sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuno yang ditemukan di Sumatra bagian selatan peninggalan kerajaan tersebut menggunakan bahasa Melayu yang banyak mengandung kosakata bahasa Sansekerta, dan bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. 
Seiring berdatangannya pedangang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris, maka informasi dan kebiasan masyarakat pengguna bahasa Melayu menjadi banyak dan berubah. Bahasa Portugis banyak memberikan kosakata baru untuk kebiasaan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari seperti sepatu, meja, bola, sabun, dan lain-lain. Bahasa Belanda pun banyak memberikan sumbangsih di bidang administrasi, kegiatan resmi, dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti polisi, knalpot, kulkas, dan lain-lain adalah serapan dari bahasa Belanda.

C. Bahasa Negara

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara hendaknya diwujudkan dalam realitas interaksi sosial baik pada bangsa sendiri maupun bangsa lain. Kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia harus menjadi tanggung jawab semua pengguna bahasa baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat. Bentuk bangga menggunakan bahasa Indonesia dapat dinyatakan dalam berbagai cara.
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangan, dokumen resmi negara, dan pidato resmi presiden atau wakil presiden dan pejabat lainnya yang disampaikan di dalam ataupun di luar negeri. Penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan juga penting karena peserta didik dapat lebih memahami mengenai bahasa Indonesia.
Nama Geografi di Indonesia, nama bangunan, gedung, jalan, lembaga usaha, lembaga pendidikan, atau badan hukum Indonesia diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia. Mengenai Penamaan dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila memiliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat yang berhubungan dengan Indonesia.

D. Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia adalah jembatan komunikasi, pemersatu, dan interaksi dari berbagai warga. Perbedaan suku dan bahasa di Indonesia bukanlah penghalang untuk menjalin persatuan antarsuku dan antardaerah. Keragaman suku, bahasa, budaya, dan adat istiadat menjadi salah satu nilai lebih bagi bangsa Indonesia. Kehadiran bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bertujuan untuk mendekatkan persaudaraan dari tiap-tiap suku atau daerah yang berbeda.


Daftar Pustaka :
Buku Bahasa dan Sastra Indonesia 1

Senin, 12 Oktober 2015

ABSTRAKSI

A. Pengertian

Pengertian abstrak adalah gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian yang dibuat secara ringkas. Secara umum abstrak terdiri dari 150 hingga 200 kata. Tentu saja batasan ini tidak bersifat mutlak.

Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca.

Pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuatu yang tidak dialami secara langsung.

Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi.

B. Fungsi

Fungsi Abstrak yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari referensi dalam penelitian yang anda cari.
Adanya abstrak akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.

C. Isi Abstrak

Sebuah abstrak memuat beberapa unsur penelitian yang telah dibuat. Isi abstrak meliputi judul penelitian, rumusan masalah penelitian, metode penelitian, teknik dan pengumpulan data penelitian serta hasil dan kesimpulan peneltian yang telah dibuat. Kesemuanya itu terangkum dalam abstrak. Penulisan abstrak cukup singkat, jelas dan padat serta sesuai dengan kaidah penulisan.

D. Tujuan Abstrak

Tujuan pembuatan abstrak adalah :
1. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.
2. Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi.
3. Untuk mengatasi kendala bahasa.


E. Tips Membuat Abstrak

Membuat abstrak tidaklah mudah, namun juga bukan merupakan hal yang menyusahkan. Ada beberapa tips khusus dalam membuat abstrak, sehingga dapat terhindar dari kesalahan yang sifatnya umum.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan abstrak :
  1.  Semua bagian harus seimbang. Jangan hanya menonjolkan hanya salah satu aspek saja, seperti judul saja atau penggunaan metode penelitian saja, tetapi mengulas hasil penelitian lebih ditekankan.
  2. Pastikan penulisan abstrak menggunakan unsure 5W + 1H dengan lengkap.
  3. Harus ada hubungan yang kohesif antar unsure penelitiannya. Harus ada benang merah dari hasil penelitian yang telah dibuat.
  4. Pilihlah kata kunci yang sesuai dengan subjek dan objek penelitian yang telah dibuat.


F. Contoh

Setelah membaca isi abstrak, pembaca akan tahu bahwa informasi yang akan ia cari dengan membaca laporan tidak ada sama sekali sehingga pembaca memutuskan untuk mencari laporan lain, atau bisa saja setelah pembaca membaca abstrak, ia memutuskan bahwa laporan yang sudah kita buat bahasannya tidak menarik atau sudah bersifat umum informasinya sehingga pembaca memutuskan untuk tidak akan membaca laporan tersebut.

ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH

Tulis:
Nama penulis artikel
Judul artikel
Judul, no. Majalah, bulan dan tahun terbit, jumlah halaman
Isi abstrak
Nama pengabstrak

Contohnya :
 ABSTRAK 
Ariesya, Miranty. 2009. Struktur  Puisi Populer Karya Pendengar Radio Primadona Pontianak. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tanjungpura.


Sumber :

https://iyano.wordpress.com/2011/05/03/abstrak/

Nama kelompok :

Nadhia Utami (16113269)
Yohana Samaria (19113481)