Translate

Senin, 16 Januari 2017

Telematika di Negara Kamboja


Sebelum tahun 1980’an, Kamboja masih terisolasi dengan perkembangan dan kemajuan dalam komunikasi dan teknologi. Pada Januari 1987, menggunakan stasiun Intersputnik ruang angkasa Soviet mulai beroperasi di Phnom Penh dan membangun hubungan komunikasi dua arah antara ibukota Kamboja dengan beberapa kota seperti Moskow, Hanoi, Vientiane dan Paris. Sejak tahun 1975, untuk pertama kalinya stasiun satelit tersebut akhirnya menyambungkan jaringan telepon dan telex antara Phnom Penh, Hanoi, dan negara-negara lain. 

Negara berpenduduk 15 juta jiwa ini masuk kategori 'bebas sebagian' dalam hal kebebasan internet. Hingga kini baru sebagian warga Kamboja yang mendapat akses ke internet. Sekitar 80% populasi tinggal di wilayah pedesaan, bahkan tanpa akses listrik. Kini tingkat penyebaran internet mulai meningkat tajam. 

Data dari Kementerian Pos dan Komunikasi memperlihatkan penyebaran internet antara 18% hingga 20%. Namun tahun 2012 Phnom Penh menyatakan akan mengadopsi Undang-Undang Kejahatan Cyber untuk mengatur penggunaan internet dan menghentikan penyebaran "informasi palsu." 

Pejuang kebebasan berbicara dan LSM HAM menyerukan kepada pemerintah Kamboja untuk berkonsultasi dengan pakar hukum dan kelompok HAM sebelum memberlakukan undang-undang. Hanoi tidak merespon. RUU ini diperkirakan menjadi undang-undang akhir tahun 2014. 

Saat ini, Kamboja tidak lagi terisolasi. Kemajuan dalam komunikasi telah membantu Kamboja terhubung dengan negara-negara lain. Hubungan komunikasi di Kamboja dapat dilakukan dengan mudah melalui sambungan telepon seluler, internet dan email. Untuk Simcard, tersedia berbagai pilihan service provider yang dapat diperoleh di toko-toko maupun kios penjual handphone, berikut voucher isi ulangnya.

Demikian pula untuk akses wi-fi, secara umum, tempat-tempat publik di Kamboja seperti hotel, restoran dan cafe telah menyediakan free wi-fi access untuk tamu dan pelanggannya dengan kualitas kecepatan transfer data yang tinggi. Kode telepon negara Kamboja adalah 855. 

Beberapa nama stasiun penyiaran radio di Phnom Penh :
• Apsara Radio FM 97
• National Radio Kampuchea
• Phnom Penh Radio FM 103
• menggantung Meas Radio FM 104,5
• Raksmey menggantung Meas Radio FM 95,7000
• Radio FM 105 Beehive
• Radio FM 90,5
• Radio FM 99 

Dan lain-lainnya. 


Nama-Nama Stasiun Penyiaran dan Nama Jaringan Kabel Televisi: 

Apsara Television (TV11) 


• Bayon News Television 

• Cambodian News Channel (CNC) 


• Hang Meas HDTV 

• My TV 




DTV STAR (Digi) 





Stasiun Televisi di Provinsi: 

• Kandal Province - Ditayangkan pada saluran 27, Televisi Bayon hanya channel UHFKamboja. Sebuah perusahaan televisi swasta milik Perdana Menteri Hun Sen, juga mengoperasikan Bayon Radio FM 95 MHz. Didirikan pada Januari 1998.
• Mondulkiri - Didirikan pada tahun 1999, me-relay TVK pada saluran 10.
• Preah Vihear - Didirikan pada tahun 2006, siaran pada saluran 7.
• Ratanakiri - Didirikan pada tahun 1993, me-relay TVK pada saluran 7.
• Siem Reap - Didirikan pada tahun 2002, me-relay TV3 pada saluran 12. 



Internet : Kode negara :Kh
Nama-Nama Penyedia layanan Internet: 

• EMAXX TELECOM http://www.emaxxtelecom.com
• Wicam http://www.wicam.com.kh/
• Cellcard (Mobitel)
• ClickNet http://www.clicknet.com.kh/
• Ezecom
• Metfone
• AngkorNet
• MekongNet
• Camintel
• Telecom Kamboja Camnet 







Anggota Kelompok : 

- Nadhia Utami (16113269) 

- Yohana Samaria (19113481) 




Referensi :



Sabtu, 14 Januari 2017

Postest COBIT



Tools untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi), yaitu :

1. ACL (Audit Command Language)
Merupakan perangkat lunak dalam pelaksanaan audit yang di design khusus untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. ACL dapat digunakan untuk user biasa atau yang sudah ahli.


2. Picalo

Picalo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data yang dihasilkan dari berbagai sumber. Picalo dikemas dengan GUI (Graphis User Interface) yang mudah digunakan, dan dapat berjalan di berbagai sistem operasi.


3. Metasploit

loit merupakan perangkat lunak yang dapat membanttu keamanan dan sifat profesionalisme teknologi informasi seperti melakukan identifikasi masalah keamanan, verifikasi kerentanan, dapat melakukan scanning aplikasi website, dan rekayasa sosial.


4. NMap (Network Mapper)

NMap bersifat open source yang digunakan untuk audit dalam hal keamanan. Sistem dan administrator menggunakan perangkat lunak ini sebagai persediaan jaringan, mengelola jadwal layanan untuk upgrade, jenis firewall apa yang sedang digunakan, dan lain-lain. NMap berjalan pada semua sistem operasi dan paket biner seperti Linux, serta dapat melakukan transfer data secara fleksibel.


5. Wireshark

Wireshark adalah jaringan terkemuka pada analyzer protocol. Perangkat ini dapat membantu dalam melakukan penangkapan dan interaksi dalam penelusuran lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer.

Pretest COBIT



COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)

COBIT merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT. 

Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.

COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.


Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :

1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.

2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.

3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support)
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.

4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.

Selasa, 03 Januari 2017

Postest Kendali dan Audit Sistem Informasi



Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus. 
Terdapat 15 area pengendalian, yaitu :

1. Integritas Sistem 

a. Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user 

b. Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable 

c. Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan

d. Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan 

e. Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan 

f. Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh



2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas) 

a. Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem 

b. Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar. 

c. Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan



3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem 

a. Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem 

b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.



4. Backup dan Recovery 

a. Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran)

b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).



5. Contigency Planning 

a. Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman 

b. terhadap fasilitas pemrosesan SI 

c. Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.



6. System S/W Support 

a. Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya

b. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security).



7. Dokumentasi

a. Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem 

b. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi

c. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.



8. Pelatihan atau Training 

a. Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya 

b. Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan



9. Administrasi 

a. Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan

b. Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.



10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik 

a. Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi 

b. Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan

c. Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi



11. Operasi

a. Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO

b. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi 

c. Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.



12. Telekomunikasi

a. Review terhadap logical and physical access controls

b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI)

c. Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.



13. Program Libraries 

a. Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development

b. Terdapat review atas prosedur quality assurance.



14. Application Support (SDLC)

a. Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem 

b. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen 

c. proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI 

d. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.



15. Pengendalian Mikrokomputer

a. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki

b. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

Pretest Kendali dan Audit Sistem Informasi


Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'. Maksud dari konsep ‘Proses Pencapaian Tujuan’ adalah dengan konsep baru tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yg serasi dibutuhkan seorang manajer yg berfungsi sbg konduktor. Manajer tersebut tdk lg hrs memiliki pengetahuan teknis seperti yg dimiliki pemain orkesnya, tetapi yg diperlukan hanya seorang yg mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

Postest Manajemen Kontrol Keamanan



Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Ada beberapa langkah untuk melaksanakan program keamanan tersebut yaitu :





Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)
Perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sebagai berikut :

a. Tujuan Review

b. Ruang Lingkup (Scope) Review

c. Tugas yang harus dipenuhi

d. Organisasi dari Tim Proyek

e. Sumber Anggaran (Pendanaan)

f. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas



Identifikasi Kekayaan (Identification of asset)

Katagori asset :

a. Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)

b. Hardware (Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)

c. Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)

d. Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans, insurance policies, contracts)

e. Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)

f. Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)

g. Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)

h. Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets)


Penilaian Kekayaan (Valuation of asset) Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.